♥♥.Wanita Yang Beriman♥♥
♥♥Bismillahirrahmanirrahiim♥♥.
.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´Assalamu'alaykum warahmatullohi wabarokatuh♥
(¸.•´
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Seutama-utama
wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti
Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim.” (HR. Ahmad)
1. Khadijah binti Khuwailid
Dia
tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat
tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan
mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa
jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).
Dia
merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad
tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membenarkan,
menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat
semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah
mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan
dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di
kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada
keluarganya.
Pribadinya
yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap
Muhammad sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur
bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman
inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan
menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.
Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:
Jibril
datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah
datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika
ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan
sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di
surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.”
(HR. Al-Bukhari).
Besarnya
keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat
membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut
kebaikannya walaupun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah,
beliau berkata: “Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah
sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan
memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku
berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah
meng-gantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah
sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah
tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman
di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat
manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan
tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji
untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya.”
2. Fatimah
Dia
adalah belahan jiwa Rasulullah, putri wanita terpandang dan mantap
agamanya, istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib.
Dalam
shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: “Fathimah
merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”
Dia
rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah
dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi
membantu menegakkan agama suami.
Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.
3. Maryam binti Imran
Beliau
merupakan figur wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan taat
beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk
bermunajat mendekatkan diri pada Allah, sehingga Dia memberinya hadiah
istimewa berupa kelahiran seorang Nabi dari rahimnya tanpa bapak.
4. Asiyah binti Muzahim
Beliau
adalah istri dari seorang penguasa yang lalim yaitu Fir’aun laknatullah
‘alaih. Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus
rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Betapapun besar kecintaan dan
kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya masih tersedia tempat
tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan RasulNya. Surga
menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang ia rasakan
di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan
tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja bak
pil kina demi kesenangan abadi. Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan
tersenyum dalam siksaan pengikut Fir’aun.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata:
“Fir’aun
memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat.
Maka ketika mereka (Fir’aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah,
malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah
bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah
disediakan untuknya di surga sebelum meninggal.”
Wanita yang durhaka
1. Istri Nabi Nuh
2. Istri Nabi Luth
Mereka
merupakan figur dua orang istri dari para kekasih Allah yang tidak
sempat merasakan manisnya iman. Hatinya lebih condong kepada apa yang
diikuti oleh orang banyak daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya.
Mereka justru membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi
dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan menghormati
dirinya. Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan
yang didapat bersama kaumnya. Istri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir
besar bersama kaumnya yang menyekutukan Allah dengan menyembah
patung-patung orang shalih, sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi
karena adzab Allah atas kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual).
Semua
cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang indah dalam
surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya: “Allah membuat istri Nuh dan
istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah
pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu
kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya
itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah: dan
dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang
yang masuk (neraka). Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi
orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah
untukku sebuah rumah di sisimu dalam Surga. Dan selamatkanlah aku dari
Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim.
Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehor-matannya, maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia
membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan adalah dia
termasuk orang-orang yang taat.”
Semoga
kisah para wanita ini bisa menjadi pelajaran bagi para wanita zaman ini
untuk berkaca diri, kira-kira saya termasuk golongan yang mana? Apakah
golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya?
Bagi
wanita yang belum berumah tangga, saat ini merupakan kesempatan besar
baginya untuk memperbanyak amalan shalih dan mendekatkan diri pada
Allah, bukannya justru menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan
kegiatan lain yang tidak bermanfaat. Dan bagi mereka yang sudah berumah
tangga, selain menjaga keistiqomahannya dalam berIslam dia juga diberi
beban tambahan oleh Allah untuk membantu suami menjalankan agamanya.
Istri yang demikian meru-pakan harta yang paling berharga.
Dari
kisah mereka, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa dalam keadaan
bagaimanapun, hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya
harus tetap di atas segala-galanya. Asalkan berada di atas kebenaran,
kita tidak perlu takut dibenci oleh masyrakat, sahabat, maupun orang
yang paling istimewa di hati kita. Justru kewajiban kita adalah
menunjukkan yang benar kepada mereka. Dengan begitu kita akan
mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah Rabbul ‘alamin.
Mudah-mudahan kita selalu diberi keistiqomahan untuk menapaki dan mengamalkan syariat yang haq (benar) walaupun kita seorang diri. Amin.
Subhanallah,,benar benar wanita sholehah idaman,, :)
BalasHapusterima kasih artikelnya kak,..
BalasHapussalam,.. produsen mukena katun jepang
subhanallah... sukran artikelnya kak...
BalasHapusIzin copas ka
BalasHapus