Suatu ketika ada
sahabat Rosulullah SAW yang bernama Abu Dzar Alghifary bertanya kepada
Rosulullah Saw tentang bagaimana mencapai kebahagiaan. Lalu Rosulullah bersabda
kepada Abu Dzar:
Wahai sahabatku kalau kamu ingin mencapai kebahagiaan hidup maka
kerjakan hal sebagai berikut:
“Perbaharui kapalmu karena
samudera yang akan kau arungi sangat begitu dalam dan luas. Siapkan bekalmu karena
perjalanan yang akan kau lalui sangat begitu jauh. Turunkan bebanmu karena bukit
yang akan kau daki sangat begitu tinggi dan sulit untuk didaki. Ikhlaskan pekerjaanmu
karena hakimnya nanti adalah Yang Maha melihat”
Dalam hadist ini, terkandung pesan nabi untuk menggapai kebahagiaan
hidup yang hakiki, yakni sebagai berikut:
#1. Perbaharui kapalmu karena samudera yang akan kau arungi
sangat begitu dalam dan luas
Langkah pertama
untuk menggapai kebahagiaan hidup adalah senantiasa memperbaharui Kapal. Kapal
di sini berarti IMAN.
Dalam mengarungi hidup, kita diibaratkan nahkoda kapal yang sedang mengarungi
samudera. Dalam perjalanannya selalu ada angin dan badai gelombang yang
menerpa. Walaupun begitu, kapal harus tetap jalan. Agar selamat sampai tujuan,
diperlukan kapal (IMAN) yang kuat dan tangguh.
Perbaruilah IMAN setiap saat. Sesungguhnya tantangan hidup akan
selalu berubah setiap saat dan tempat. Tantangan hidup dahulu berbeda dengan
tantangan hidup zaman sekarang dan masa mendatang. Begitu pula tantangan hidup
di desa akan berbeda dengan tantangan hidup di perkotaan.
Jika mimiliki IMAN
yang kuat, niscaya terhindar dari berbagai rintangan hidup, terutama rongrongan
pola pikir dan perilaku kaum yahudi dan nasroni. Nabi pernah
memperingatkan, “Suatu saat
umatku akan mengikuti kaum Yahudi dan nasrani, bahkan ketika mereka masuk ke
lubang biawak pun, umatku mengikutinya”.
#2. Siapkan bekalmu karena perjalanan yang akan kau lalui sangat
begitu jauh
Langkah kedua untuk mencapai kebahagiaan hidup adalah
mempersiapkan bekal yang banyak. Yang dimaksud bekal di sini bukanlah dunia
atau material, melainkan amal kebajikan. Setiap saat hendaknya disibukkan
dengan usaha memperbaharui kualitas ibadah, akhlaq, integritas diri, serta
kontribusi / manfaat bagi orang lain. Sebaliknya, tidak menghabiskan
waktu dan potensi untuk urusan dunia semata.
#3. Turunkan bebanmu karena bukit yang akan kau daki sangat
begitu tinggi dan sulit untuk didaki
Langkah ketiga
adalah turunkan beban, maksudnya jangan
banyak melakukan dosa dan kesalahan. Setiap langkah haruslah
diperhitungkan. Dan perhitungan yang paling utama adalah agama. Semakin tinggi
pohon, semakin berat angin yang menerpa. Namun ia akan semakin kuat dan menjadi
perlindungan. Begitu juga dengan kehidupan, semakin berusaha menjadi lebih
baik, semakin berat juga tantangan dan rintangan. Tidak ada kemuliaan dan
pangkat terhormat yang diraih dengan kemalasan. Ujung baik haruslah diawali
dengan awal yang baik.
#4. Ikhlaskan pekerjaanmu karena hakimnya nanti adalah Yang Maha
melihat
Pesan terakhir adalah senantiasa menjaga keihklasan dalam segala
amal. Usahakan segala apa yang kita kerjakan baik itu ibadah maupun kerjaan di
dunia niatnya semata mata mencari ridho Allah SWT. Hal ini disebabkan hakim di
akhirat kelak adalah Allah SWT yang maha melihat.
(Dikutip
dari pengajian ahad, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Narasumber DR. H.
Muchtar Azis MA)
0 komentar:
Posting Komentar