Seorang
muslim memiliki banyak tugas dan hal yang harus dikerjakan selama
menjalani kehidupan di dunia ini. Ada hak Allah, hak Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam dan hak Islam yang harus ia tunaikan. Ada
hak orang tua, hak anak, hak istri, hak kerabat, hak tetangga dan hak
tamu yang harus ia kerjakan. Ada hak sesama muslim dan bahkan hak kepada
non muslim yang juga harus ia laksanakan.
Di
hadapan banyak tugas dan tanggung jawab tersebut, seorang muslim
dituntut untuk selalu memiliki kesehatan fisik dan ketegaran mental.
Semangat tinggi untuk selalu berbuat, berkarya dan beramal harus
senantiasa dinyalakan. Kemalasan dan keloyoan semangat harus dienyahkan
karena keduanya hanya akan menjadi benalu yang menggerogoti
keistiqamahan.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam sangat memahami hakekat ini. Sebagai
kekasih Allah Ta’ala yang memiliki grafik keimanan yang selalu
meningkat, beliau sangat menyadari kemungkinan umatnya terjangkiti oleh
virus kemalasan dan keloyoan semangat. Bagaimanapun, umatnya adalah
manusia biasa yang grafik keimanannya mengalami pasang dan surut, naik
dan turun.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam sangat mencintai umatnya. Maka beliau
selalu menginginan kebaikan bagi umatnya. Salah satu bentuknya adalah
doa-doa yang beliau ajarkan kepada umatnya agar mereka bisa menjaga
keistiqamahan amal mereka dan terhindar dari virus ganas bernama
kemalasan dan keloyoan semangat.
Berikut ini sebagian doa yang beliau shallallahu ‘alaihi wa salam ajarkan sebagai pemacu semangat dan pengusir kemalasan.
Doa Pertama
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
«اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ،
وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ»
“Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan
dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, tindihan hutang dan
penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)
Doa Kedua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
«اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ القَبْرِ»
“Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan,
kepengecutan dan usia pikun, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah
kehidupan (tertipu oleh keindahan dunia) dan fitnah kematian (mati
dengan cara yang buruk, suul khatimah) dan aku berlindung kepada-Mu dari
azab kubur.” (HR. Bukhari no. 2823 dan Muslim no. 2706)
Doa Ketiga
Dari
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam biasa membaca doa perlindungan dengan membaca:
«اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ»
“Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, aku berlindung
kepada-Mu dari kepengecutan, aku berlindung kepada-Mu dari usia pikun
dan aku berlindung kepada-Mu dari kekikiran.” (HR. Bukhari no. 6371)
Doa Keempat
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
«اللهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ، وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ،
وَالْبُخْلِ، وَالْهَرَمِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ، اللهُمَّ آتِ نَفْسِي
تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا
وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ،
وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ
لَا يُسْتَجَابُ لَهَا»
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, usia pikun dan azab kubur.
Ya
Allah, berilah jiwaku ketakwaan, sucikanlah jiwaku karena Engkau adalah
sebaik-baik yang mensucikan jiwa. Engkaulah Yang mengurus dan mendidik
jiwa.
Ya
Allah berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tak bermanfaat, hati yang
tidak khusyu’, hawa nafsu yang tak pernah puas dan doa yang tidak
dikabulkan.”(HR. Muslim no. 2722 dan Ahmad no. 19308)
Mari
kita menjaga semangat dan mengusir kemalasan, agar kita bisa berada
dalam jalur orang-orang yang senantiasa istiqamah dan menutup amalnya
dengan husnul khatimah. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish-shawab. (muhib almajdi/arrahmah.com)
0 komentar:
Posting Komentar